Aksi bakar ban puluhan demonstran yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Jabodetabeka Banten (PMJB) di kantor Moratelindo Group milik Terpidana Perkara Korupsi Proyek Base Transceiver Station (BTS) 4G dan Infrastruktur BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika, Galumbang Menak Simanjuntak dan kawan-kawannya, di Jl. Panataran No. 9, Proklamasi, Jakarta Pusat, pada Senin, 3 November 2025.(Dok)
Aksi bakar ban puluhan demonstran yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Jabodetabeka Banten (PMJB) di kantor Moratelindo Group milik Terpidana Perkara Korupsi Proyek Base Transceiver Station (BTS) 4G dan Infrastruktur BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika, Galumbang Menak Simanjuntak dan kawan-kawannya, di Jl. Panataran No. 9, Proklamasi, Jakarta Pusat, pada Senin, 3 November 2025.(Dok)

Bongkar Kasus Pencairan Kredit Fiktif, Demonstran Gelar Aksi Bakar Ban di Depan Kantor Moratelindo Group

Desak Aparat Penegak Hukum Tangkap Galumbang Menak Simanjuntak dan Jajarannya

Puluhan demonstran yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Jabodetabeka Banten (PMJB) kembali menggeruduk kantor Moratelindo Group milik Terpidana Perkara Korupsi Proyek Base Transceiver Station (BTS) 4G dan Infrastruktur BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika, Galumbang Menak Simanjuntak dan kawan-kawannya, di Jl. Panataran No. 9, Proklamasi, Jakarta Pusat, pada Senin, 3 November 2025.

Demonstran melakukan aksi bakar ban, dan mendesak Aparat Penegak Hukum segera menangkap Galumbang Menak Simanjuntak dan jajarannya yang bersembunyi di balik PT JIG Nusantara (salah satu perusahaan cangkang Moratelindo Group), serta Pimpinan Bank BJBS Cabang Soepomo Jakarta Selatan, untuk segera diperiksa, terkait pencairan Kredit Fiktif sebesar total Rp 297 miliar di mana terdapat sekitar Rp 161 miliar yang berdokumen palsu.

Koordinator Aksi Pergerakan Mahasiswa Jabodetabeka Banten (PMJB), R Faqih, yang akrab disapa Mas Gie, mendesak Aparat Penegak Hukum dari Kejaksaan Agung, harus segera memeriksa dan mengusut tuntas PT JIG Nusantara Persada dan Bank BJBS Cabang Soepomo dalam Kasus PO Palsu sebesar Rp 161 miliar.

“Mendesak Aparat Penegak Hukum segera memeriksa Pimpinan Bank BJBS Cabang Soepomo Jakarta Selatan karena lalai dan tidak menerapkan prinsip kehati-hatian dalam memberikan kredit usaha kepada PT JIG Nusantara Persada yang berdokumen palsu alis fiktif seolah-olah ada pekerjaan konstruksi di lapangan,” tutur Faqih.

Faqih menegaskan, dari pencairan sebesar total Rp 297 miliar di mana terdapat sekitar Rp 161 miliar yang berdokumen palsu.

Dalam aksinya, massa meminta agar Aparat Penegak Hukum yakni Kejaksaan Agung, Polri, dan KPK untuk mengusut tuntas dugaan penyalahgunaan Fasilitas Kredit Modal Usaha Konstruksi dari Bank Jabar Banten Syariah (BJBS) kepada PT JIG Nusantara Persada.

Mas Gie menduga kuat ada persekongkolan jahat atau permufakatan jahat yang dilakukan oleh BJBS dan PT. JIG Nusantara Persada dalam proses pencairan kredit dari total Rp 297 miliar di mana terdapat sekitar Rp 161 miliar yang berdokumen palsu.

“Kami menduga ada indikasi kuat pemufakatan jahat yang dilakukan oleh BJBS dan PT. JIG Nusantara Persada,” tegas Mas Gie dalam orasinya.

Selain itu mereka juga mendesak penegak hukum panggil dan periksa eks Direktur Keuangan PT. JIG (Lalo Yoseph Siahaan-Red) yang juga merupakan buronan dalam korupsi BTS, dan staf keuangan PT. JIG Harini atau Ririn, dan Richardus Sigit Ginawan Putra (Direktur Utama PT. JIG Nusantara Persada) dan Pimpro.

Lebih lanjut, Mas Gie, juga mendesak penegak hukum untuk segera periksa Pimpinan Bank BJBS Cabang Soepomo Jakarta Selatan, yang diduga ada motif atau unsur lain yang membuat mereka lalai dan tidak menerapkan prinsip kehati hatian dalam memberikan pinjaman kredit usaha kepada PT. JIG Nusantara Persada yang berdokumen Palsu atau Fiktif. 

“Seolah-olah ada pekerjaan konstruksi di lapangan, padahal fiktif,” ujarnya.

Mas Gie menegaskan, pihaknya bakal terus mengawal pengusutan kasus ini, sampai tuntas. “Kami akan terus mendatangi kantor-kantor Moratelindo Group, dan kantor-kantor Penegak Hukum, sampai kasus ini diusut tuntas sampai ke akar-akarnya,” tandasnya.(*)

Check Also

Kacau, Baru Pertama Kali Mau Bangun Perumahan, PT Toyota Langsung Kasus

Perusahaan PT Toyota merambah ke bisnis developer atau Pengembang Perumahan. Melalui PT Toyota Housing, perusahaan …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *